Sebenarnya, cita-cita saya dari TK adalah menjadi arsitek. Karena menurut saya, jadi arsitek itu keren, asyik dan menyenangkan. Para arsitek membuat bangunan yang megah berdesain unik dan mengagumkan.Saat SMA saya bilang ke orang tua saya kalau ingin kuliah di jurusan Arsitektur, tetapi orang tua saya tidak setuju. Mereka berpendapat kalau saya menjadi arsitek, masa depan saya masih abu-abu, karena saat ini, sarjana teknik arsitektur sudah banyak sekali. Kemudian, ayah saya menyarankan saya untuk kuliah di jurusan teknik perencanaan wilayah dan kota atau planologi. Karena menurut ayah, planologi dekat dengan arsitektur. Apalagi sarjana planologi tidak sebanyak arsitektur, dan lapangan pekerjaan yang membutuhkan sarjana planologi masih banyak.
Awalnya sih saya tidak tahu planologi itu apa. Waktu SMP saya pernah dengar istilah planologi dari teman saya. Saya kira itu adalah ilmu yang mempelajari tentang tanaman. Saya bingung, teman saya yang cita-citanya menjadi planner kenapa ingin masuk jurusan yang mempelajari tentang tanaman. Karena penasaran, saya search di internet. Ternyata planologi adalah sebutan lain dari teknik perencanaan wilayah dan kota.
Sebelum memutuskan untuk memilih jurusan pwk, selain search informasinya di internet saya juga bertanya kakak kelas dan tetangga saya yang kuliah di jurusan planologi. Mereka bilang, planologi itu belajar hampir semua cabang ilmu pengetahuan tapi secara makronya. Di plano juga akan sering sekali membuat peta. Plano juga cocok dengan orang yang suka jalan-jalan beradvanture seperti saya, karena akan sering jalan-jalan survey ke wilayah tertentu. Mereka juga bilang kuliah di plano sangat exciting. Karena saya juga tipe anak penurut terhadap orang tua dan karena saya salat istikharah tidak kunjung mendapat petunjuk, akhirnya saya yakinkan diri saya untuk memilih jurusan perencanaan wilayah dan kota di Undip ini. Semoga kedepannya saya tidak menyesal, bermasa depan cerah dan membanggakan orang tua dan orang lain juga. Amin Ya Allah Amin.
kak, gimana kuliah di pwk undip? mnyesal atau malah bersyukur kak?
BalasHapus