Hujan Sore Ini
Hari
ini, hawanya sangat dingin. Tak terasa musim hujan sudah datang lagi. Langit
yang cerah di pagi hari, tiba-tiba berubah menjadi awan mendung di sore hari.
Begitu pula seterusnya selama 2 bulan ini. Saat hujan turun seperti ini, aku
akan selalu duduk di ruang tamu dan memandang tetesan air hujan lewat jendela
ruang tamu yang lebar. Saat-saat seperti ini pula pikiranku selalu melayang ke
masa itu. Masa-masa di saat terakhir aku bertemu dengan ibu.
Hari
itu, Rabu tanggal 5 bulan Januari 5 tahun yang lalu. Sampai sekarang aku masih
mengingat dengan pasti tanggalnya. Pada hari itu, tiba-tiba ibu meninggalkan
rumah. saat akupulang sekolah, aku sudah mendapati ibu di depan rumah dengan
koper kesayangannya yang berwarna kuning langsat. Kemudian aku langsung berlari
menghampiri ibu dan bertanya kemana ibuku akan pergi. Ibu tidak menjawab
pertanyaanku. Ibu hanya memandangiku dan kemudian setetes air ,ata jatuh dari
pelupuk mata kiri ibu dan ibu mulai berkata, "Jadi anak yang baik dan
membanggakan". Aku hanya mengangguk dan melepaskan genggaman tanganku di
baju ibu yang bermotif bunga-bunga kecil berwarna ungu. Setelah saai itu, aku tidak
pernah lagi bertemu bahkan melihat ibu pun tidak. setiap aku bertanya pada
ayah, ayah hanya diam seribu bahasa. Padahal, dulu kala setiap hujan seperti
ini, ibu selalu memasakkanku sarimi rasa ayam bawang plus telur yang pedas.
Sekarang, aku harus membeli dari Burjo Holic jika ingin memakan sarimi
faforitku itu. Oh....,dunia memang kejam...hiks..hiks...
NB: Cerita ini hanya fiktif belaka. Maaf jika ada
kesamaan nasib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar